N͓̽E͓̽W͓̽ N͓̽O͓̽R͓̽M͓̽A͓̽L̽ Ditulis oleh : Kharor Abdillah
_______________________
"Pemerintah sudah 'nggagas' New Normal, Ngat?", ucap Ngadiyo membuka obrolannya pada Ngatno di pematang sawah selesai nyemprot.
"Gusti Allah juga telah mewajibkan kita untuk New Normal, terlebih untuk kita yang telah melewati usia 40 ini", ucap Ngatno sambil kipas-kipas dengan capingnya.
"Kita harus rajin cuci tangan dan jaga kebersihan", ucap Ngadiyo sambil cuci tangan di saluran air.
"Kita juga harus rajin wudhu dan jaga shalat", sambut Ngatno.
"Kita harus rajin pakai masker agar tidak tertular dan menyebarkan virus", lanjut Ngadiyo.
"Kita juga harus jaga ucapan agar tidak berkata kotor dan nyakiti orang lain", balas Ngatno.
"Kita harus bisa jaga jarak dengan orang lain", lanjut Ngadiyo lagi sambil sedikit bergeser menjauhi Ngatno.
"Kita juga harus jaga jarak dengan perbuatan dosa", ucap Ngatno.
"Jangan bercanda dengan bawa-bawa nama Allah kamu, dosa", ucap Ngadiyo memperingatkan.
"Kok bercanda, begini, menurut satu riwayat istilah 'New Normal' pertama kali digunakan oleh Roger McNamee, seorang investor teknologi. Selanjutnya New normal itu dipahami sebagai tatanan kehidupan yang baru", jawab Ngatno.
"Kita-kita ini, terlebih waktu muda, itu kan brengsek, rusak, betul nggak?", lanjut Ngatno.
"Betul. Terus apa hubungannya dengan New Normal?", tanya Ngadiyo.
"Ya kita harus bisa hidup lebih tertata, normal, jadi orang bener. New normal ini justru yang lebih penting, Yo..." jelas Ngatno sambil mengambil rokoknya yang tinggal sebatang.
"Kalau New Normal Corona itu ikhtiar agar terhindar dari paparan virus covid 19, sedangkan New Normal yang saya maksud ini adalah ikhtiar kita agar terhindar dari paparan murka Allah dan api neraka. Mana yang lebih serem, coba?", pungkas Ngatno setelah menyalakan rokoknya.
"Betul..betul..betul...", ucap Ngadiyo meniru Upin Ipin.
Keduanya terdiam menatap hamparan sawah nan hijau di depan mereka, namun ingatan mereka menengok ke masa lalu nan hitam suram. Mabuk di prapatan kampung, nyuri ayam atau pisang buat beli oplosan, sholat dan puasa bolong-bolong, memfitnah, nipu, dan dosa-dosa yang lain, sampai akhirnya mereka ditolong oleh Syekh saat mereka tak berdaya dikeroyok 20 pemuda tak jauh dari panggung orkes malam itu. Allah memberikan hidayah dan bimbingan pada mereka lewat tangan Syekh, mereka ditalqin taubat oleh Syekh seminggu berikutnya, tengah malam di masjid Wali.
"AstaghfiruLlãh... AstaghfiruLlãh...", ucap mereka bersahutan lirih berulang-ulang dengan air mata mengembang.
⊙ ѕelυrυн нaĸ cιpтa dιlιndυngι υndang-υndang.